Posts

TUGAS TJR PERTEMUAN KE 10 K3 DAN DOKUMEN LINGKUNGAN PEKERJAAN JALAN


 PENDAHULUAN Proyek konstruksi dapat diartikan sebagai proyek yang melibatkan banyak pihak dan terjadi banyak proses yang kompleks sehingga setiap proyek unik adanya (Santoso, 2004). Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya dalam pencegahan kecelakaan kerja di dalam lingkungan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan dari K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Dalam UU No. 18 Tahun 1999 Pasal 22 dan Pasal 23, telah disebutkan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan tenaga kerja merupakan kewajiban dan tanggung jawab pihak Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa yang harus menjadi persyaratan pengikatan antara kedua pihak dalam penyelengga

TUGAS TEKNIK JALAN RAYA III - PERTEMUAN KE -9 PENJELASAN ASHPALT MIXING PLANT (AMP) dan APP (AGREGATE PEOCESSING PLANT)

Image
ASHPALT MIXING PLANT (AMP)      Pengertian Asphalt Mixing Plant Adalah - Salah satu komponen penting pada struktur jalan adalah Beton Aspal atau Laston Aspal. Laston Aspal biasa diproduksi di sebuah mesin besar bernama Asphalt Mixing Plant/ AMP. Pengertian Asphalt Mixing Plant adalah suatu tempat yang terdiri dari beberapa alat- alat berat dan mesin yang berfungsi untuk memproduksi Beton Aspal / Hotmix dalam skala besar. Kapasitas produksi dari AMP sangat tergantung dari jenis dan spesifikasi alat. Adapun jenis- jenis aspal yang bisa diproduksi oleh Asphalt Mixing Plant antara lain AC-BC, AC-WC, Ac-Base dan lain- lain.      Asphalt Mixing Plant biasa digunakan pada proyek jalan yang mempunyai kebutuhan hotmix sangat besar. Karena untuk membangun Asphalt Mixing Plant diperlukan peralatan dan biaya yang besar. Perlu perhitungan khusus untung dan rugi jika membangun asphalt mixing plant atau AMP. Apabila proyek jalan dengan kebutuhan hotmix sedikit sebaiknya beli jadi aja hotmix ke AMP la

TUGAS TEKNIK JALAN RAYA III - PERTEMUAN KE-8 ( ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN )

Image
Sebelum pekerjaan pembuatan jalan ini dimulai, harus ada data data penunjang seperti rencana tebal perkerasan, rencana tebal tanah timbunan dan  Rencana Anggaran Biaya (RAB). Berikut adalah tahapan pembuatan jalan jalan raya : 1. Pertama, Pekerjaan Pemetaan dan Pengukuraan Badan Jalan Tahapan pekerjaan ini dilakukan supaya badan jalan sesuai dengan ukuran dan menjadi patokan anggaran pengerjaan jalan aspal. Ilustrasi pengukuran jalan 2. Pembersihan Badan Jalan dari Pohon dan sampah (Tahap Pekerjaan Clearing & Grubbing) Sebelum Jalan di bangun lahan perlu dibersihkan dahulu dari sampah dan pepohonan supaya mempermudah pekerjaan pada tahap selanjutnya. Untuk membersihkan lahan dan menggali maupun mengurug tanah dapat menggunakan excavator, pengangkutan juga di lakukan dengan Dump Truck.   Excavator 3. Pembentukan Badan Jalan (Pekerjaan Stripping) Pekerjaan Stripping ini dilakukan supaya bentuk badan jalan ,tinggi dan belokannya sesuai apa yang direncanakan. 4. Pekerjaan Pemadatan Tan

TUGAS PERTEMUAN 7 TJR III PENANGANAN KERUSAKAN PADA FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT

Image
TJR Pertemuan Ke - 7 PENANGANAN KERUSAKAN PADA FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Perkerasan Lentur adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan perkerasan lentur terdiri dari lapis permukaan (surface course), lapis pondasi atas (base course), lapis pondasi bawah (subbase course) dan lapis tanah dasar (subgrade). Lapisan-lapisan tersebut bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar yang telah dipadatkan. (Sukirman, 1991). Jenis, Penyebab dan Penanganan Kerusakan Jalan Jenis – jenis kerusakan perkerasan lentur (aspal), umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Deformasi: bergelombang, alur, ambles, sungkur, mengembang, benjol dan turun. Retak: memanjang, melintang, diagonal, reflektif, blok, kulit buaya, dan bentuk bulan sabit, halus, susut. Kerusakan di pinggir perkerasan: pinggir retak/pecah dan bahu turun. Kerusakan tekstur permukaan: butiran lepas, kegemukan, agregat licin dan stripping. K