TJR Pertemuan Ke - 7 PENANGANAN KERUSAKAN PADA FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Perkerasan Lentur adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan perkerasan lentur terdiri dari lapis permukaan (surface course), lapis pondasi atas (base course), lapis pondasi bawah (subbase course) dan lapis tanah dasar (subgrade). Lapisan-lapisan tersebut bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar yang telah dipadatkan. (Sukirman, 1991). Jenis, Penyebab dan Penanganan Kerusakan Jalan Jenis – jenis kerusakan perkerasan lentur (aspal), umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Deformasi: bergelombang, alur, ambles, sungkur, mengembang, benjol dan turun. Retak: memanjang, melintang, diagonal, reflektif, blok, kulit buaya, dan bentuk bulan sabit, halus, susut. Kerusakan di pinggir perkerasan: pinggir retak/pecah dan bahu turun. Kerusakan tekstur permukaan: butiran lepas, kegemukan, agregat licin dan stripping. K...
JENIS - JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAAN LENTUR ( FLEXIBLE PAVEMENT ) 1. RETAK ( CRACK ) Retak adalah suatu gejala kerusakan permukaan perkerasan sehingga akan menyebabkan air pada permukaan perkerasan masuk ke lapisan dibawahnya dan hal ini merupakan salah satu factor yang akan membuat luas/parah suatu (DepartemenPekerjaan Umum, 2007). Didalam pendekatan mekanika retak diasumsikan ada bagian yang lemah pada setiap material. Ketika pembebanan terjadi, ada konsentrasi tegangan yang lebih tinggi disekitar bagian tersebut, sehingga material tersebut tidak lagi memiliki distribusi tegangan yangseragam dan terjadilah kerusakan/ retak pada bagian tersebut dan berkembang ke bagian yang lainnya. Mekanika retak juga menggambarkan perkembangan retak tergantung pada sifat material tersebut (Roque, 2010). Retak/craking yang umum diikenal dapat dibedakan atas : A. Retak Halus (Hair Cracking) Yang dimaksud retak halus adalah retak yang terjadi mempunyai lebar celah ≤ 3 mm. Sifat penyebarannya dapat ...
JENIS PERKERASAN Struktur perkerasan jalan berkembang dengan pesat pada zaman keemasan Romawi. Pada saat itu telah mulai dibangun jalan - jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan. Perkembangan struktur perkerasan jalan seakan berhenti dengan mundurnya kekuasaan Romawi sampai awal abad ke-18. Pada saat itu beberapa ahli dari Perancis, Skotlandia menemukan sistem - sistem struktur perkerasan jalan yang sebagian sampai saat ini masih umum digunakan di Indonesia maupun di negara - negara lain di dunia. John Louden Mae Adam ( 1756 - 1836 ), dari Skotlandia memperkenalkan struktur perkerasan yang terdiri dari batu pecah atau batu kali, port - port diatasnya ditutup dengan batu yang lebih kecil / hdus. Jenis perkerasan ini terkenal dengan nama perkerasan Macadam. Untuk memberikan lapisan yang kedap air, maka di atas lapisan Macadam diberi lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar. Pierre Marie Jerom...
Comments
Post a Comment