TEKNIK JALAN RAYA III

TUGAS III Teknik Jalan Raya ( Pertemuan Ke - 3 )

Buat detail penjelasan yang lengkap terkait :

Buat Resume Penjelasan detail terkait Bahan Aspal.

1. Jenis Aspal

2. Bahan Susun aspal

3. Proses terjadinya aspal


1. Berikut jenis- jenis aspal  yang ada di Indonesia


1. Aspal Alam

aspal alami di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara

Aspal alam adalah aspal yang berasal langsung dari alam tanpa melewati serangkaian proses pengolahan yang rumit. Aspal alam yang berbentuk batuan bisa diperoleh di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal alam yang bersifat plastis bisa ditemukan di Danau Pitch, Republik Trinidad. Sedangkan aspal yang memiliki wujud berada di sekitar perairan segitiga Bermuda. Berbeda dengan segitiga Bermuda yang mengandung aspal murni, kandungan aspal yang terdapat di Pulau Buton dan Danau Pitch tidak murni dan tercampur dengan mineral yang lain.


2. Aspal Buatan

aspal buatan


Aspal buatan adalah aspal yang terbuat dari minyak bumi yang diproses dengan Metode tertentu Yang relatif rumit.  proses pembuatan aspal biasa dilaksanakan di l industri khusus pembuatan aspal. Biasanya ada jenis aspal buatan yang sering digunakan di lndonesia antara lain:

•Aspal Keras adalah aspal yang mempunyai tingkat Kekerasan yang tinggi. Penetrasi dari aspal Keras berkisar antara 60-80. Aspal keras ini biasanya digunakan untuk Campuran hotmix perkerasan jalan aspal. 

•Aspal cair adalah aspal yang berbentuk cair. Aspal Cair ini juga berfungsi sebagai bahan perkerasan jalan meliputi lapis resap pengikat (primecoat) dengan aspal tipe MC-30, MC-70 atau MC-250. Selain itu juga digunakan untuk lapis pengikat ( tack coat) dengan tipe RC-70 atau RC-250. 

•Aspal Emulsi adalah aspal yang berbentuk keras yang di dispersikan ke dalam air atau aspal cair yabg dikeraskan memakai bahan pengemulsi. Hasil dari proses tersebut adalah mengandung muatan listrik positik (kationik), listrik negatif (anionik), serta tidak bermuatan listrik (nonionik). Kelebihan aspal emulsi dari aspal yang lain adalah mudah digunakan, memiliki daya ikat yang baik dan tahan terhadap cuaca. 


2. Menurut Kimpraswil (2002), bahan susun perkerasan aspal adalah aspal, agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi (filler). Jenis agregat menurut diameter butirannya dibedakan menjadi fraksi-fraksi sebagai berikut.

•Agregat kasar, yaitu batuan yang tertahan saringan no.8 (diameter 2,36 mm).

•Agregat halus, yaitu batuan yang lolos saringan no.8 (diameter 2,36 mm) dan tertahan saringan no.200 (diameter 0,075 mm).

•Bahan pengisi (filler), yaitu material yang lolos saringan no.200 (diameter 0,0075 mm).


3. Aspal atau bitumen adalah  suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Bitumen  atau aspal merupakan campuran hidrokarbon yang tinggi berat molekul. Rasio persentase antara komponen bervariasi, sehubungan dengan asal-usul minyak mentah dan metode distilasi. Bahkan, aspal sudah dikenal sebelum awal eksploitasi ladang minyak sebagai produk asal alam, yang disebut dalam hal ini adalah aspal asli. Bitunie adalah produk alami tidak lagi digunakan dalam industri. Bitumen diperoleh sebagai produk sampingan dari penyulingan minyak bumi dapat digunakan sebagai atau mengalami proses fisik dan kimia yang mengubah komposisi dalam rangka untuk memberikan sifat tertentu. Operasi yang paling umum adalah proses oksidasi dan pencampuran dengan polimer yang berbeda.


 - Proses Aspal 

Aspal diproduksi di pabrik aspal. Ini bisa menjadi pabrik tetap atau bahkan di pabrik pencampuran bergerak. Dimungkinkan untuk menghasilkan di pabrik aspal hingga 800 ton per jam. Suhu produksi rata-rata aspal campuran panas adalah antara 150 dan 180 ° C, tetapi saat ini telah tersedia teknik-teknik baru untuk menghasilkan aspal pada suhu yang lebih rendah.

Mayoritas aspal yang digunakan secara komersial diperoleh dari minyak bumi. Meskipun demikian, aspal dalam jumlah besar terjadi dalam bentuk terkonsentrasi di alam. Endapan bitumen yang terjadi secara alami terbentuk dari sisa-sisa ganggang mikroskopis purba (diatom) dan makhluk hidup lain yang pernah hidup.

Sisa-sisa ini disimpan di lumpur di dasar laut atau danau tempat organisme hidup. Di bawah panas (di atas 50 ° C) dan tekanan penguburan jauh di dalam bumi, sisa-sisanya diubah menjadi bahan seperti aspal, kerogen, atau minyak bumi.

Endapan alami bitumen termasuk danau seperti Danau Pitch di Trinidad dan Tobago dan Danau Bermudez di Venezuela. Rembesan alami terjadi di La Brea Tar Pits dan di Laut Mati. Bitumen juga terdapat di batupasir tak terkonsolidasi yang dikenal sebagai “pasir minyak” di Alberta, Kanada, dan “pasir tar” serupa di Utah, AS.

Provinsi Alberta di Kanada memiliki sebagian besar cadangan dunia, dalam tiga deposit besar yang meliputi 142.000 kilometer persegi (55.000 mil persegi), sebuah wilayah yang lebih luas dari Inggris atau negara bagian New York. Pasir bitumen ini mengandung 166 miliar barel (26,4 × 109 m3) cadangan minyak komersial, memberi Kanada cadangan minyak terbesar ketiga di dunia.

Meskipun secara historis digunakan tanpa penyulingan untuk mengaspal jalan, hampir semua keluarannya sekarang digunakan sebagai bahan mentah untuk penyulingan minyak di Kanada dan Amerika Serikat.

Deposit aspal alami yang paling besar di dunia, yang dikenal sebagai Athabasca oil sands, terdapat di Formasi McMurray di Alberta Utara. Formasi ini berasal dari Zaman Kapur awal, dan terdiri dari banyak lensa pasir bantalan minyak dengan minyak hingga 20%.

Studi isotop menunjukkan deposit minyak berusia sekitar 110 juta tahun. Dua formasi yang lebih kecil tetapi masih sangat besar terjadi di Peace River oil sands dan the Cold Lake oil sands, yang masing-masing berada di sebelah barat dan tenggara dari Athabasca oil sands.

Comments

Popular posts from this blog

TUGAS PERTEMUAN 7 TJR III PENANGANAN KERUSAKAN PADA FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT

TUGAS TJR PERTEMUAN KE-6 KERUSAKAN JALAN ( FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT )

TUGAS TEKNIK JALAN RAYA III - PERTEMUAN KE-8 ( ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN )