TEKNIK JALAN RAYA III

TUGAS II TJR Pertemuan Ke - 3 

Buat detail penjelasan yang lengkap terkait : Buat Resume Penjelasan detail terkait Bahan Agregat. 

1. Jenis Agregat 

2. Jenis jenis pengujian bahan agregat 

3. Gradasi Agregat 

JAWABAN

 1. Jenis agregat



    Agregat merupakan komponen beton yang paling berperan dalam menentukan besarnya. Agregat untuk beton adalah butiran mineral keras yang bentuknya mendekati bulat dengan ukuran butiran antara 0,063 mm — 150 mm. Agregat menurut asalnya dapat dibagi dua yaitu agregat alami yang diperoleh dari sungai dan agregat buatan yang diperoleh dari batu pecah. Dalam hal ini, agregat yang digunakan adalah agregat alami yang berupa coarse agregat (kerikil ), coarse sand ( pasir kasar ), dan fine sand ( pasir halus ). Dalam campuran beton, agregat merupakan bahan penguat (strengter) dan pengisi (filler), dan menempati 60% — 75% dari volume total beton.

Keutamaan agregat dalam peranannya di dalam beton :

• Menghemat penggunaan semen Portland

• Menghasilkan kekuatan besar pada beton

• Mengurangi penyusutan pada pengerasan beton

• Dengan gradasi agregat yang baik dapat tercapai beton yang padat


1. Agregat Kasar

    Agregat kasar (Coarse Aggregate) biasa juga disebut kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu, dengan butirannya berukuran antara 4,76 mm — 150 mm.. Ketentuan agregat kasar antara lain:

• Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori. Aggregat kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah butir-butir pipihnya tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya.

• Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya. Bila melampaui harus dicuci.

• Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat yang relatif alkali.

• Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.

• Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff dengan beban uji 20 ton.

• Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum 5%.

• Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara 6–7,5.


Jenis agregat kasar yang umum adalah:

1. Batu pecah alami: Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang digali.

2. Kerikil alami: Kerikil didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang mengalir.

3. Agregat kasar buatan: Terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan.

4. Agregat untuk pelindung nuklir dan berbobot berat: Agregat kasar yang diklasifikasi disini misalnya baja pecah, barit, magnatit dan limonit.


2. Agregat Halus

    Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah batu. Agregat ini berukuran 0,063 mm — 4,76 mm yang meliputi pasir kasar (Coarse Sand) dan pasir halus (Fine Sand). Untuk beton penahan radiasi, serbuk baja halus dan serbuk besi pecah digunakan sebagai agregat halus. Menurut PBI, agregat halus memenuhi syarat:

• Agregat halus harus terdiri dari butiran-butiran tajam, keras, dan bersifat kekal artinya tidak hancur oleh pengaruh cuaca dan temperatur, seperti terik matahari hujan, dan lain-lain.

• Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % berat kering, apabila kadar lumpur lebih besar dari 5%, maka agregat halus harus dicuci bila ingin dipakai untuk campuran beton atau bisa juga digunakan langsung tetapi kekuatan beton berkurang 5 %.

• Agregat halus tidak boleh mengandung bahan organik (zat hidup) terlalu banyak dan harus dibuktikan dengan percobaan warna dari ABRAMS-HARDER dengan larutan NaOH 3%.

• Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Fine Sand antara 2,2–3,2.

• Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Sand antara 3,2–4,5.

• Agregat halus harus terdiri dari butiran yang beranekaragam besarnya.


Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan tersebut juga dapat dipakai, asal saja kekuatan tekan adukan agregat pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95% dari kekuatan adukan agregat yang sama, tetapi dicuci terlebih dahulu dalam larutan NaOH 3% yang kemudian dicuci bersih dengan air pada umur yang sama.

Agregat halus harus terdiri dari butiran yang beranekaragam dan apabila diayak dengan ayakan susunan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

• Sisa diatas ayakan 4 mm minimum beratnya 2%

• Sisa diatas ayakan 1mm minimum beratnya 10%

• Sisa diatas ayakan 0,025 beratnya berkisar antara 80% sampai 95%.


2. Jenis pengujiaan bahan Agregat

- Analisa saring agregat halus dan kasar

- Berat jenis dan penyerapan agregat kasar

- Berat jenis dan penyerapan agregat halus

- Kelekatan agregat terhadap aspal

- Keausan agregat dengan mesin los angeles

-Kadar air agregat

-Soundness test

-Impact test

-Kepipihan dan kelonjongan

-Sand equivalen test


  Peralatan uji agregat  :

• Alat pembagi contoh agregat

• Alat saring lengkap, dengan ukuran sesuai geradasi agregat yang dipilih

• Alat untuk menguji berat jenis semu dan berat jenis bulk

• Alat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasi

• Alat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkap

• Alat untuk memeriksa gumpalan lempung dan butiran yang mudah pecah

• Alat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspal (affinity)

• Alat untuk penguji angularitas agregat halus dan kasar

• Alat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregat

• Alat untuk menguji partikel ringan dalam agregat


3. Geradasi agregat

  Pengertian geradasi

Gradasi atau susunan butir adalah distribusi dari ukuran agregat. Distribusi ini bervareasi dapat di bedakan menjadi tiga yaitu gradasi sela (gap grade), gradasi menerus (continous grade) dan gradasi seragam (uniform grade). Untuk mengetahui gradeasi tesebut dilakukan pengujian melalui analisa ayak sesuai dengan standard dari BS 812, ASTM C33, C 136, ASHTO T.26 ataupun Standard Nasional Indonesia. 

Dimensi agregat :

Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (adukan) dan beton. 

 • Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton

 • Berdasarkan Ukuran Butirannya : Batu → agregat yang mempunyai besar butiran > 40 mm Kerikil → agregat yang mempunyai besar butiran 4,8 mm – 40 mm Pasir → agregat yang mempunyai besar butiran 0,15 mm – 4,8 mm Debu (silt) → agregat yang mempunyai besar butiran < 0,15 mm


Geradasi agregat

Gradasi agregat adalah distribusi ukuran butiran agregat. Dapat juga disebut pengelompokkan agregat dengan ukuran yang berbeda sebagai persentase dari total agregat atau persentase kumulatif butiran yang lebih kecil atau lebih besar dari masingmasing seri bukan saringan. Gradasi agregat juga berguna untuk menentukan proporsi agregat halus terhadap total agregat.  

• Gradasi agregat akan mempengaruhi luas permukaan agregat yang sekaligus akan mempengaruhi jumlah pasta/air yang lebih sedikit karena luas permukakecil. Apabila ditinjau dari volume pori (ruang kosong) antara agregat maka butir yang bervariasi akan mengakibatkan volume pori lebih kecil dengan kata lain kemampatan menjadi tinggi. Hal ini berbeda dengan ukuran agregat yang seragam yang akan mempunyai volume ruang kosong yang lebih besar. 

  Macam-macam agregat berdasarkan geradasi

a. Gradasi sela 

 Jika salah satu atau lebih dari ukuran butir atau fraksi pada satu set ayakan tidak ada, maka gradasi ini akan menunjukkan satu garis horizontal dalam grafiknya      

b. Gradasi menerus  

 Didefinisikan jika agregat yang semua ukuran butirnya ada dan terdistribusi dengan baik. Agregat ini lebih sering dipakai dalam campuran beton. Untuk mendapatkan angka pori yang kecil dan kemampatan yang tinggi sehingga terjadiinterlocking yang baik, campuran beton membutuhkan variasi ukuran butir agregat

c. Gradasi seragam Agregat yang mempunyai ukuran yang sama didefinisikan sebagai agregat seragam. Agregat ini terdiri dari batas yang sempit dari ukuranfraksi, agregat dengan gradasi ini biasanya dipakai unutk beton ringan yaitu jenis beton tanpa pasirv(nir-pasir), atau untuk mengisi agregat dengan gradasi sela, atau untuk campuran agregat yang kurang baik atau tidak memenuhi syarat.


 Pengujian agregat beton

• Berat jenis dan penyerapan

• Analisa Saringan 

• Kadar Lumpur 

• Bobot isi 

• Kekerasan

Comments

Popular posts from this blog

TUGAS PERTEMUAN 7 TJR III PENANGANAN KERUSAKAN PADA FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT

TUGAS TJR PERTEMUAN KE-6 KERUSAKAN JALAN ( FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT )

TUGAS TEKNIK JALAN RAYA III - PERTEMUAN KE-8 ( ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN )